
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan pasokan dan distribusi energi tetap lancar selama Ramadan hingga Idul Fitri 1446 H. Hasil peninjauan di Sulawesi Tenggara menunjukkan stok Bahan Bakar Minyak (BBM) dalam kondisi aman dengan kapasitas mencukupi.
“Alhamdulillah, kapasitas BBM cukup hingga 17-21 hari. Jadi tidak ada masalah, baik untuk minyak, pertalite, pertamax, maupun solar,” ujar Menteri ESDM Bahlil Lahadalia saat meninjau infrastruktur energi di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, Minggu (9/3).
Dalam kunjungannya, Menteri ESDM meninjau Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina 74.937.23, Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Baubau berkapasitas 30 Mega Watt (MW), serta Fuel Terminal BBM Baubau.
Pengecekan Kualitas BBM
Di SPBU Pertamina 74.937.23, Bahlil bersama Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), PT Pertamina (Persero), dan Balai Pengujian Minyak dan Gas Bumi Lemigas melakukan pengecekan kualitas BBM beroktan RON 90 dan RON 92. Hasilnya, tidak ditemukan indikasi perbedaan kualitas yang merugikan masyarakat.
Sebagai bentuk edukasi, ia meminta Pertamina Patra Niaga menyediakan contoh BBM RON 90 dan RON 92 di setiap SPBU agar masyarakat dapat memahami perbedaannya.
“Insyaallah, tidak perlu ada kekhawatiran terkait kualitas BBM yang dijual. RON 90 ini disubsidi, sementara RON 92 itu harga pasar,” jelas Bahlil.
Pasokan BBM dan Listrik Aman Hingga Idul Fitri
Bahlil memastikan pasokan B40 dan solar cukup hingga Idul Fitri. Terminal BBM Baubau bahkan menjadi pemasok utama 54% kebutuhan BBM di Sulawesi serta menyuplai Maluku, Nusa Tenggara Timur, dan Bima.
Pemerintah juga telah menetapkan kuota BBM bersubsidi untuk Sulawesi Tenggara tahun 2025, dengan rincian:
- Pertalite (JBKP): 356.464 KL (realisasi Januari 25.919 KL atau 7,23%)
- Biosolar (JBT): 153.227 KL (realisasi Januari 12.592 KL atau 8,22%)
Di sektor ketenagalistrikan, PLTMG Baubau yang memiliki kapasitas 30 MW menyumbang 62,17% dari total beban puncak di wilayah itu. Per 6 Maret 2025, sistem kelistrikan Baubau mencatat beban puncak 51 MW dengan daya mampu pasok 63 MW, memberikan cadangan daya sebesar 11 MW atau 23%.
“Kondisi ini menunjukkan bahwa sistem kelistrikan Baubau dalam kondisi aman dan siap memenuhi kebutuhan listrik masyarakat selama Idul Fitri,” tegas Bahlil.
Tantangan Listrik di Pulau Terpencil
Meski pasokan energi di daratan utama stabil, beberapa pulau di Sulawesi Tenggara, seperti Wakatobi, masih mengalami kendala listrik. Di Pulau Kaledupa, masih ada wilayah yang belum mendapatkan listrik, sementara di Tomia, suplai listrik sering padam akibat beban melebihi kapasitas terpasang.
Bahlil meminta PT PLN (Persero) mempercepat elektrifikasi di wilayah tersebut untuk mendukung aktivitas masyarakat, terutama sektor perikanan yang sangat bergantung pada listrik untuk penyimpanan hasil tangkapan.
Sebagai langkah antisipatif, Kementerian ESDM akan membentuk Tim Posko Nasional Sektor ESDM mulai 17 Maret hingga 11 April 2025. Posko ini akan bertugas mengawasi distribusi BBM, LPG, dan listrik, serta melakukan mitigasi bencana geologi demi memastikan masyarakat mendapatkan pelayanan energi yang optimal selama bulan suci Ramadan dan Idul Fitri.