
Proyek strategis pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Muara Laboh Unit 2 dan 3 di Sumatera Barat resmi memasuki fase baru usai mencapai financial close. Capaian ini menjadi tonggak penting dalam kerja sama energi bersih antara Indonesia dan Jepang dalam kerangka Asia Zero Emission Community (AZEC).
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot, menjelaskan bahwa pencapaian financial close ini merupakan kelanjutan dari penandatanganan Perjanjian Jual Beli Listrik (PJBL) antara PT PLN (Persero) dan PT Supreme Energy Muara Laboh (SEML) pada 16 Desember 2024 lalu.
“Salah satu agenda penting pertemuan bilateral Indonesia-Jepang hari ini adalah tercapainya financial close proyek PLTP Muara Laboh Unit 2 yang ditargetkan rampung pada tahun 2027,” kata Yuliot dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (16/5/2025).
Pertemuan bilateral tersebut digelar di Kantor Kemenko Perekonomian dan dihadiri oleh Menko Perekonomian RI, Wamen ESDM, serta delegasi Jepang yang dipimpin oleh mantan Perdana Menteri Fumio Kishida dan sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat Jepang. Pertemuan membahas langkah konkret memperkuat kolaborasi dalam upaya transisi energi menuju emisi nol bersih.
“Pertemuan ini menegaskan pentingnya kolaborasi antarnegara dalam mengakselerasi transisi energi. Pencapaian ini adalah bukti nyata kemajuan kerja sama Indonesia-Jepang,” tegas Yuliot.
Pendanaan proyek PLTP Muara Laboh diperoleh dari berbagai lembaga keuangan ternama, antara lain Japan Bank for International Cooperation (JBIC), Asian Development Bank (ADB), serta bank swasta Jepang seperti Mizuho Bank, SMBC, MUFG Bank, dan The Hyakugo Bank.
Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi, menyebutkan bahwa tarif untuk unit 2 dan 3 ditetapkan berdasarkan ketentuan terbaru dalam Perpres 112 Tahun 2022 tentang Percepatan Energi Terbarukan.
“Unit kedua dan ketiga tarifnya sudah sesuai dengan Perpres terbaru, berbeda dengan unit pertama yang masih menggunakan harga lama,” jelas Eniya.
Secara keseluruhan, pengembangan PLTP Muara Laboh Unit 2 dan 3 akan mendorong investasi baru senilai USD 992 juta. Selain proyek ini, beberapa inisiatif energi bersih lain yang masuk dalam kerangka AZEC adalah PLTSa Legok Nangka, Sustainable Aviation Fuel, PLTP Sarulla, serta jaringan transmisi Jawa–Sumatera.