
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, resmi membuka Konvensi dan Pameran Indonesian Petroleum Association (IPA Convex) ke-49 yang digelar di ICE BSD, Tangerang.
Acara bergengsi ini merupakan salah satu forum minyak dan gas bumi (migas) terbesar di Asia Tenggara, yang tahun ini dihadiri perwakilan negara sahabat dan delegasi dari lebih dari 60 negara.
Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menegaskan pentingnya sektor energi sebagai penggerak utama perekonomian nasional. “Kehadiran negara-negara sahabat mencerminkan bahwa sektor energi Indonesia tetap dinamis dan menarik di mata dunia,” ujarnya.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menyampaikan bahwa kehadiran Presiden di IPA Convex kali ini menjadi momentum penting, setelah terakhir kali seorang presiden hadir pada tahun 2018. “Ini bukti dukungan penuh pemerintah kepada pelaku industri migas,” kata Bahlil.
Bahlil menegaskan bahwa target lifting minyak nasional ditetapkan ambisius, yakni mencapai 900 ribu hingga 1 juta barel per hari. Untuk mewujudkannya, ia menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, SKK Migas, dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS).
“KKKS semangat, tapi mereka butuh kepastian, cepatnya break even point, dan komitmen serius dari pemerintah. Jika ini bisa dikolaborasikan, maka target Presiden bukan hal yang mustahil,” tambahnya.
Presiden IPA, Carole J. Gall, turut menyampaikan optimisme serupa. Ia menilai kolaborasi erat antara pemerintah dan pelaku industri akan menjadi kunci keberhasilan Indonesia dalam membangun masa depan energi yang berkelanjutan.
Dalam rangkaian acara, Presiden Prabowo dan Menteri Bahlil juga menyaksikan penandatanganan tiga kontrak bagi hasil Wilayah Kerja (WK) migas baru, yaitu WK Kojo, WK Binaiya, dan WK Serpang. Selain itu, turut disahkan beberapa Head of Agreement (HoA) terkait dokumen komersial migas yang akan memperkuat investasi sektor energi nasional.
Dengan semangat kolaboratif dan dukungan kuat pemerintah, IPA Convex 2025 diharapkan menjadi titik tolak percepatan investasi migas dan peningkatan produksi energi nasional menuju ketahanan energi Indonesia.