
Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto meresmikan sejumlah proyek strategis ketenagalistrikan di Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Jatigede, Sumedang, Jawa Barat, Senin (20/1).
Dalam acara tersebut, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia melaporkan bahwa pemerintah berkomitmen untuk membangun jaringan transmisi listrik guna mengimbangi pengembangan pembangkit listrik.
Presiden Prabowo meresmikan pembangunan 11 proyek transmisi sepanjang 739,71 kilometer sirkuit (kms) dan Gardu Induk berkapasitas 1.740 Mega Volt Ampere (MVA).
Proyek ini bertujuan untuk mengalirkan listrik dari pembangkit baru ke pusat-pusat ekonomi, mendukung pengoperasian pabrik dan kawasan industri, serta memperkuat keandalan listrik di daerah strategis.
Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa selama ini pembangunan pembangkit listrik kerap tidak diiringi pembangunan jaringan transmisi yang memadai.
“Kami meresmikan 3,2 Gigawatt pembangkit listrik sekaligus 11 proyek jaringan transmisi Gardu Induk dengan total panjang transmisi 739,7 kms dan 1.740 MVA. Proyek ini untuk mengalirkan pasokan listrik dari pembangkit baru,” ujar Bahlil.
Bahlil menegaskan arahan Presiden Prabowo agar pembangunan pembangkit listrik, baik dari sumber tenaga gas maupun energi baru terbarukan, harus diselaraskan dengan pembangunan jaringan transmisi.
“Jangan sampai pembangkitnya dibangun, tapi jaringannya tidak ada. Ini akan menciptakan ketidaksinkronan dengan perencanaan,” tambahnya.
Ke depan, pemerintah bersama PT PLN (Persero) akan menambah jaringan transmisi sepanjang 48 ribu kms untuk mendukung penambahan pembangkit sebesar 71 GW.
Jaringan transmisi ini juga akan menunjang pemanfaatan energi terbarukan dari sumber daya alam seperti tenaga matahari, air, dan angin, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di berbagai lokasi.
“Kita punya kekayaan sumber daya alam yang melimpah untuk energi baru terbarukan. Namun, jaringan yang ada saat ini belum dirancang untuk menjangkau lokasi-lokasi tersebut. Karena itu, kami mendorong pembangunan jaringan baru sepanjang 8 ribu kms untuk memastikan ketersediaan listrik di seluruh wilayah,” jelas Bahlil.
Proyek ini diharapkan dapat memperkuat infrastruktur kelistrikan Indonesia dan mendukung pertumbuhan ekonomi di berbagai sektor, khususnya industri dan kawasan strategis.