
JOMBANG – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan komitmennya dalam menata ulang sistem distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liquified Petroleum Gas (LPG) bersubsidi agar lebih transparan dan tepat sasaran. Ia menyoroti adanya oknum yang menghambat upaya tersebut dan menegaskan perlunya keberanian untuk menindak tegas pihak-pihak yang bermain di sektor energi.
“Memang untuk melawan pemain-pemain besar, oknum-oknum ini, butuh nyali,” ujar Bahlil dalam Safari Ramadan di Jombang, Jumat (14/3/2025).
Bahlil menekankan bahwa pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto berkomitmen menjaga setiap rupiah anggaran negara yang dialokasikan untuk rakyat. Dari total APBN 2025 sebesar Rp3.621,3 triliun, sebanyak Rp394,3 triliun dialokasikan untuk subsidi dan kompensasi energi, termasuk LPG, BBM, dan listrik.
Rinciannya, subsidi LPG mencapai Rp87 triliun per tahun, subsidi BBM sebesar Rp26,7 triliun, dan subsidi listrik Rp89,7 triliun. Sementara itu, total kompensasi energi mencapai Rp190,9 triliun.
Pemerintah juga tengah memperketat pengawasan terhadap distribusi LPG 3 kg yang masih mengalami penyimpangan harga di tingkat masyarakat. Bahlil mengungkapkan bahwa subsidi LPG 3 kg mencapai Rp36.000 per tabung, seharusnya harga jualnya hanya Rp18.000 hingga Rp19.000. Namun, di lapangan, banyak warga yang harus membayar Rp23.000 hingga Rp30.000 per tabung akibat ulah oknum tertentu.
Menindaklanjuti hal tersebut, Kementerian ESDM mengapresiasi langkah tegas aparat kepolisian yang berhasil membongkar sindikat pengoplosan LPG subsidi di Bali. Tim Bareskrim Polri menangkap pelaku yang memindahkan isi LPG dari tabung 3 kg ke tabung 12 kg dan 50 kg secara ilegal di sebuah gudang di Banjar Griya Kutri, Gianyar, Bali, pada Selasa (11/3/2025).
Bahlil menegaskan bahwa penegakan hukum terhadap penyalahgunaan distribusi energi harus dilakukan secara menyeluruh dengan melibatkan pemerintah, aparat penegak hukum, PT Pertamina, serta masyarakat.
“Dengan kolaborasi yang kuat, distribusi migas dan LPG bersubsidi akan semakin transparan, efisien, dan tepat sasaran, sehingga manfaatnya benar-benar dirasakan oleh masyarakat yang berhak,” tutupnya.