
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menegaskan bahwa tenaga kerja Indonesia mampu bersaing dan mendominasi sektor energi nasional, bahkan di proyek-proyek migas berskala besar. Hal ini disampaikan saat menghadiri Wisuda ke-54 Sarjana Terapan Politeknik Energi dan Mineral (PEM) Akamigas di Blora, Jawa Tengah, Kamis (17/7/2025).
“Saya bersyukur, dalam tiga bulan terakhir kami resmikan peningkatan lifting migas di Natuna, dan 99% tenaga kerjanya adalah anak-anak domestik, pribumi Indonesia. Bulan lalu di Cepu, lifting 30 ribu barel per hari juga dilakukan oleh ExxonMobil dan Pertamina, dan lagi-lagi, 99% tenaga kerjanya anak Indonesia,” ujar Bahlil di hadapan ratusan wisudawan dan tamu undangan.
Tantangan Energi Nasional: Ketergantungan Impor
Meski bangga dengan capaian tenaga kerja lokal, Bahlil mengingatkan bahwa Indonesia masih menghadapi tantangan besar di sektor energi, terutama terkait rendahnya produksi minyak nasional.
“Lifting kita di tahun 2024 hanya 580 ribu barel per hari, sedangkan konsumsi mencapai 1,6 juta barel. Artinya, kita masih impor sekitar 1 juta barel per hari. Total nilai impor minyak, BBM, crude, dan LPG mencapai Rp500 triliun per tahun,” jelasnya.
Menurutnya, untuk menjawab tantangan tersebut, Indonesia memerlukan SDM yang tidak hanya memiliki keterampilan teknis, tetapi juga unggul secara karakter dan siap berkontribusi langsung di industri energi.
PEM Akamigas, Penyuplai SDM Energi Berkualitas
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) ESDM, Prahoro Nurtjahjo, memaparkan bahwa dari total 287 wisudawan tahun ini, sebanyak 87 orang atau sekitar 30% sudah diterima bekerja bahkan sebelum lulus.
“Rata-rata serapan lulusan PEM Akamigas dalam lima tahun terakhir di atas 90%. Ini menunjukkan lulusan kita memang siap pakai dan dibutuhkan industri,” ujar Prahoro.
Dari total wisudawan, 112 orang lulus dengan predikat cumlaude. Acara wisuda ini juga dihadiri pejabat Kementerian ESDM, perwakilan industri, pemerintah daerah, dan para orang tua mahasiswa.
Pendidikan Vokasi Jadi Ujung Tombak Energi Nasional
Menteri Bahlil menutup sambutannya dengan menekankan pentingnya pendidikan vokasi seperti PEM Akamigas sebagai tulang punggung dalam menyiapkan tenaga profesional di bidang energi.
“Peningkatan kapasitas teknis harus dibarengi dengan kualitas SDM yang mumpuni. Saya percaya, lulusan Akamigas akan menjadi garda terdepan dalam mewujudkan kemandirian energi nasional,” pungkasnya.