
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) resmi menjalin kerja sama dengan Northern Territory (NT) Australia untuk memperkuat rantai pasok mineral kritis dan strategis.
Kemitraan ini bertujuan mendorong pembangunan ekonomi berkelanjutan serta memperkuat posisi Indonesia dalam industri mineral global.
Wakil Menteri Luar Negeri RI, Arie Havas Oegroseno, menilai kerja sama ini sebagai langkah strategis dalam diversifikasi kemitraan internasional.
“Nota Kesepahaman ini bisa menjadi model bagi Indonesia untuk menjalin kerja sama dengan negara bagian strategis di Australia,” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, menegaskan bahwa kebijakan ini selaras dengan Undang-Undang Mineral dan Batubara (UU Minerba) yang baru.
Fokus utama kerja sama ini adalah mendorong pertumbuhan ekonomi, inovasi, eksplorasi, serta keamanan cadangan mineral, dengan tetap memperhatikan aspek lingkungan dan sosial.
Dekarbonisasi dan Teknologi Ramah Lingkungan
Salah satu aspek utama kerja sama ini adalah dekarbonisasi industri pertambangan melalui penerapan energi terbarukan dan elektrifikasi operasi tambang.
Dadan Kusdiana menekankan bahwa langkah ini akan membantu Indonesia menjaga keanekaragaman hayati serta memastikan eksploitasi sumber daya alam yang berkelanjutan.
Menteri Perdagangan, Bisnis, dan Hubungan Asia NT Australia, Hon Robyn Cahill, menyambut baik kerja sama ini dan berharap segera ada implementasi konkret di tingkat industri.
“Kami terus menemukan cadangan mineral baru dan peluang investasi yang menjanjikan. Banyak organisasi dan bisnis telah menyatakan minat untuk berinvestasi di wilayah kami,” ujarnya.
Agenda Kerja Sama 2025
Sebagai tindak lanjut, pada April 2025 akan digelar Roadshow Mineral Indonesia-NT Australia, yang mencakup kunjungan perusahaan tambang Indonesia ke NT Australia.
Selanjutnya, pada Mei 2025, delegasi dari Australia akan melakukan kunjungan ke pusat pertambangan Indonesia seperti Sorowako, Morowali (Sulawesi), atau Teluk Weda (Maluku).
Selain itu, tahun 2025 juga akan diisi dengan:
✅ Studi dan pengembangan teknologi pengolahan serta pemurnian mineral.
✅ Program pelatihan peningkatan kapasitas sumber daya manusia di sektor tambang.
✅ Kolaborasi antara industri pertambangan kedua negara.
Penandatanganan Nota Kesepahaman ini sebelumnya telah dilakukan pada 12 November 2024, menandai babak baru kerja sama strategis Indonesia dan Northern Territory Australia dalam industri mineral.