
Batubara, salah satu sumber energi fosil yang tidak terbarukan, telah menjadi andalan dalam memenuhi kebutuhan energi dunia.
Berwarna hitam pekat atau kecoklatan, batubara mengandung karbon dan hidrokarbon yang membuatnya mudah terbakar serta mampu menghasilkan energi besar melalui pembakaran.
Sumber energi ini terbentuk dari sisa tumbuhan yang hidup ratusan juta tahun lalu, terutama di hutan rawa yang lebat pada zaman Karbon sekitar 300 juta tahun silam.
Ketika tumbuhan tersebut mati dan terakumulasi di dasar rawa, proses pembusukan anaerobik (minim oksigen) mengawali pembentukan batubara.
Lapisan tanah dan batu yang menimbun sisa tumbuhan itu selama jutaan tahun kemudian memberikan tekanan dan panas yang tinggi, mengubahnya menjadi lapisan batubara.
Tahapan Pembentukan Batubara
Proses ini diawali dengan terbentuknya gambut, lapisan organik yang lunak. Seiring waktu, gambut terkubur lebih dalam dan berubah menjadi lignit, atau batubara muda yang berwarna hitam kecoklatan dengan kadar air tinggi.
Dengan tekanan dan panas yang terus bertambah, lignit kemudian bermetamorfosis menjadi batubara sub-bituminus, bituminus, hingga akhirnya menjadi batubara antrasit yang memiliki kualitas tertinggi.
Lapisan batubara, yang disebut “lapisan batubara,” dapat mencapai ketebalan hingga 30 meter dan membentang sepanjang ribuan kilometer.
Cadangan batubara tersebar di seluruh dunia, dengan negara-negara seperti Amerika Serikat, Rusia, China, Australia, dan India menjadi pemilik cadangan terbesar.
Kontribusi Batubara bagi Indonesia
Di Indonesia, batubara tidak hanya menjadi bahan bakar utama untuk pembangkit listrik, tetapi juga menjadi komoditas ekspor andalan.
Perannya dalam menyumbang surplus neraca perdagangan menjadikannya salah satu pilar penting perekonomian nasional.
Meski kini batubara dikenal sebagai sumber energi utama, perjalanan panjang yang dilalui oleh komoditas ini menunjukkan bahwa kekayaan alam yang kita miliki tidak datang begitu saja.
Oleh karena itu, pemanfaatannya harus dilakukan dengan bijak untuk mendukung keberlanjutan masa depan.
Semoga informasi ini dapat menambah wawasan Kawan Tambang tentang perjalanan panjang dan nilai penting batubara!