
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia resmi melantik Laode Sulaeman sebagai Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas). Pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan digelar di Gedung Sarula, Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (29/8).
Dalam arahannya, Bahlil meminta Laode segera berkoordinasi dengan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) untuk mempercepat peningkatan produksi atau lifting migas.
“Salah satu tugas Bapak (Dirjen Migas) adalah membantu saya mewujudkan kedaulatan energi, khususnya dalam peningkatan lifting. Saat ini lifting kita baru sekitar 600 ribu barel, sementara target tahun 2025 sebesar 605 ribu barel,” kata Bahlil.
Bahlil menegaskan, komunikasi antara Dirjen Migas, SKK Migas, Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), dan Satgas Peningkatan Lifting Migas harus lebih intens. Koordinasi erat dinilai penting agar kebijakan dan langkah teknis di lapangan bisa selaras.
Selain itu, integritas menjadi poin yang sangat ditekankan. Bahlil meminta Laode menghindari praktik yang berisiko menimbulkan masalah hukum dan selalu menjadikan aturan sebagai pedoman utama.
“Jangan mau dikendalikan oleh siapapun, jadikan aturan sebagai pegangan,” ujarnya.
Ia juga menginstruksikan agar regulasi yang menghambat percepatan peningkatan lifting segera direvisi. Proses tender terhadap blok-blok migas yang belum dilelang pun diminta dipercepat.
Menanggapi arahan tersebut, Laode menyatakan siap menjalankan amanah Menteri ESDM. Ia berkomitmen menjaga realisasi lifting migas sesuai target dan segera mempercepat tender lapangan migas yang belum dilelang.
“Peningkatan lifting menjadi prioritas sesuai arahan Menteri. Kami akan segera menindaklanjutinya secara teknis,” kata Laode.