
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, yang juga menjabat sebagai Ketua Harian Dewan Energi Nasional (DEN), memimpin Sidang Perdana Anggota DEN Tahun 2025 yang digelar di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (17/4/2025). Sidang ini dihadiri oleh Anggota DEN dari unsur Pemerintah dan Pemangku Kepentingan.
Dalam sambutannya, Bahlil menyampaikan dua agenda utama yang menjadi fokus pembahasan, yakni rencana pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) dan penguatan Cadangan Penyangga Energi (CPE).
“Ada dua yang akan kita bahas sebagai tindak lanjut dari arahan sebelumnya, yaitu PLTN dan Cadangan Penyangga Energi,” ujarnya.
Bahlil menegaskan bahwa PLTN masuk dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034 yang saat ini tengah difinalisasi sebelum dilaporkan kepada Presiden.
Ia menyebutkan bahwa pembangunan PLTN direncanakan mulai beroperasi pada 2030 atau 2032, sehingga regulasi yang mendukung harus dipersiapkan sejak dini.
“PLTN ini termasuk energi baru yang murah dan potensial untuk memperkuat sistem kelistrikan nasional, sekaligus mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil,” katanya. Namun, ia mengingatkan pentingnya edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat terkait pemanfaatan energi nuklir secara aman dan berkelanjutan.
Selain PLTN, sidang juga membahas CPE dalam konteks ketahanan energi nasional. Bahlil mengungkapkan, konsumsi minyak Indonesia saat ini mencapai 1,5 hingga 1,6 juta barel per hari, sementara produksi nasional hanya berada di kisaran 580 ribu hingga 610 ribu barel per hari.
“Menanggapi hal tersebut, Presiden telah memberikan arahan untuk membangun kilang minyak berkapasitas 1 juta barel guna memperkuat ketahanan energi kita,” imbuhnya.
Untuk menindaklanjuti arahan itu, Bahlil menyatakan akan membentuk tim kajian khusus yang melibatkan Kementerian ESDM, SKK Migas, PT Pertamina (Persero), dan DEN untuk meneliti kelayakan pembangunan kilang minyak tersebut.
Sidang perdana ini juga dihadiri oleh Wakil Menteri Pertanian Sudaryono, serta perwakilan dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi, Kementerian Perhubungan, Kementerian Keuangan, Kementerian Perindustrian, dan Kementerian Lingkungan Hidup.
Hadir pula Anggota DEN dari unsur pemangku kepentingan seperti Dina Nurul Fitria, Agus Puji Prasetyono, Musri, Abadi Poernomo, Eri Purnomohadi, As Natio Lasman, Yusra Khan, serta Plt. Sekjen DEN Dadan Kusdiana.