
Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan sumber daya mineral, namun penerapan metode tambang bawah tanah masih terbilang jarang dibandingkan pertambangan terbuka.
Metode tambang bawah tanah memerlukan keahlian khusus dan membawa sejumlah tantangan serta risiko yang tinggi, meskipun keduanya memiliki potensi bahaya bagi kesehatan dan keselamatan pekerja.
Proses tambang bawah tanah dimulai dengan penggalian terowongan menuju cadangan bijih mineral yang tersimpan di bawah permukaan.
Setelah terowongan selesai dibangun, para pekerja melakukan peledakan pada bagian bawah badan bijih sehingga blok bijih tersebut runtuh.
Selanjutnya, bebatuan dan bijih mineral disalurkan melalui jalur terowongan yang telah dibuat dengan cermat.
Salah satu aspek paling krusial dalam proses ini adalah menjaga kestabilan bebatuan. Saat peledakan dilakukan, para pekerja harus memastikan agar bebatuan tidak runtuh secara tiba-tiba yang dapat menyebabkan terowongan ambruk.
“Bayangkan seperti menjaga keseimbangan sebuah meja dengan empat kaki; meskipun ada tekanan yang terus berlangsung, kestabilan harus tetap terjaga,” ungkap seorang pakar pertambangan.
Risiko yang dihadapi dalam tambang bawah tanah tidak hanya terbatas pada mekanisme kerja. Beberapa elemen bahaya lainnya antara lain:
- Gas Metana: Meskipun tidak beracun, berbau, atau berwarna, paparan gas metana secara terus-menerus dapat menyebabkan kerusakan paru-paru dan sesak nafas.
- Gas Beracun: Gas seperti CO, H2S, NOx, dan SO2 memiliki ambang batas konsentrasi yang ketat. Jika terlampaui, gas-gas tersebut bisa mengakibatkan kematian.
- Batuan Rapuh: Walaupun telah dilakukan upaya penguatan, potensi runtuhnya bebatuan selalu ada dan menjadi risiko terbesar bagi keselamatan.
- Debu: Debu yang dihasilkan, terutama yang mengandung partikel silika atau berasal dari bijih radioaktif dan batubara, dapat menimbulkan masalah kesehatan serius pada sistem pernapasan.
Kendati penuh dengan risiko, aktivitas tambang bawah tanah menawarkan tantangan unik yang memerlukan keahlian tinggi.
Proses penggalian, pengelolaan struktur terowongan, serta mitigasi risiko yang cermat menjadi kunci keberhasilan di sektor ini.
Dengan segala tantangan yang ada, pertanyaan pun muncul: apakah kamu tertarik untuk menjadi pekerja tambang bawah tanah? Tantangan ini tidak hanya membutuhkan keahlian teknis tetapi juga keberanian dan komitmen tinggi terhadap keselamatan serta kesehatan kerja.