
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia meninjau langsung pelaksanaan program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) di Kabupaten Blora, Kamis (17/7). Kunjungan ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk mempercepat akses listrik bagi masyarakat tidak mampu, khususnya di wilayah pedesaan yang belum sepenuhnya teraliri listrik.
Dalam kunjungannya, Bahlil menegaskan bahwa penyaluran bantuan listrik ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden RI Prabowo Subianto, guna mewujudkan elektrifikasi menyeluruh hingga ke dusun dan kelurahan.
“Di Jawa Tengah, dari laporan PLN, jaringan elektrifikasi sudah sangat maksimal. Hari ini kami cek langsung rumah-rumah warga yang mendapatkan sambungan listrik secara gratis dari pemerintah,” ujar Bahlil.
Listrik Gratis, Hidup Lebih Tenang
Program BPBL merupakan inisiatif strategis Kementerian ESDM yang bekerja sama dengan PT PLN (Persero), untuk memberikan sambungan listrik gratis kepada keluarga kurang mampu. Bantuan ini mencakup:
- Instalasi listrik tiga titik lampu dan satu kotak kontak
- Sertifikat Laik Operasi (SLO)
- Penyambungan daya 900 VA sebagai pelanggan PLN
- Voucher listrik senilai Rp100 ribu
Program ini dibiayai penuh melalui APBN, menyasar warga yang belum pernah menikmati listrik karena keterbatasan ekonomi.
Salah satu warga penerima manfaat, Muhammad Taifur, mengungkapkan rasa syukurnya.
“Sebelumnya saya numpang listrik dari orang tua. Sekarang setelah dapat bantuan dari pemerintah, PLN, dan Bapak Prabowo, rasanya seperti mimpi. Hidup jadi lebih tenang,” ucapnya.
Target Nasional Meningkat pada 2025
Pada tahun 2024 lalu, program BPBL berhasil merealisasikan 155.429 sambungan listrik di seluruh Indonesia. Provinsi Jawa Tengah sendiri mendapat jatah 18.953 sambungan.
Untuk tahun 2025, pemerintah menargetkan 170.000 sambungan baru secara nasional. Dari jumlah tersebut, Jawa Tengah direncanakan menerima alokasi sebesar 21.500 sambungan, termasuk wilayah Blora yang terus menjadi prioritas.
Melalui program BPBL, pemerintah berharap tak ada lagi masyarakat yang hidup dalam kegelapan karena ketidakmampuan ekonomi. Dengan akses listrik yang merata, kualitas hidup dan produktivitas masyarakat desa pun dapat meningkat secara nyata.