
Pemerintah menargetkan seluruh desa di Indonesia yang belum mendapatkan akses listrik akan terlistriki dalam lima tahun ke depan. Solusinya: pemanfaatan energi surya melalui pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), terutama di wilayah terpencil, perbukitan, dan pulau-pulau kecil. Hal ini ditegaskan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia dalam acara peresmian proyek energi terbarukan di Bondowoso, Kamis (26/6).
“Tadi Bapak Presiden menyampaikan bahwa dalam waktu empat sampai lima tahun, Insyaallah desa-desa yang belum teraliri listrik akan kita pasangi listrik lewat PLTS. Nantinya akan dilakukan secara gotong-royong oleh negara, PLN, dan swasta,” ujar Bahlil.
Saat ini, data Kementerian ESDM mencatat masih ada sekitar 5.600 desa yang belum menikmati akses listrik. Pemerintah menilai ketimpangan energi ini sebagai salah satu tantangan serius yang harus segera diatasi.
“Energi adalah hak dasar rakyat. Negara wajib hadir untuk itu. Kita ingin pembangunan tidak hanya dirasakan di kota, tetapi merata hingga ke desa dan pelosok, dari Aceh sampai Papua,” tegas Bahlil.
Upaya pemerintah bukan sekadar wacana. Langkah konkret telah dimulai melalui peresmian 47 unit PLTS di 47 desa pada 11 provinsi yang kini telah melistriki 47.383 rumah tangga. Proyek tersebut merupakan hasil kolaborasi antara Kementerian ESDM, PLN, pemerintah daerah, dan pihak swasta.
Presiden RI Prabowo Subianto turut meresmikan proyek ini secara daring dari Jakarta. Total kapasitas listrik yang dihasilkan dari seluruh PLTS tersebut mencapai 27,8 megawatt (MW), terdiri dari 46 unit PLTS off-grid dan 1 unit PLTS on-grid.
Menurut pemerintah, penggunaan PLTS merupakan solusi cepat, efisien, dan ramah lingkungan bagi daerah-daerah yang sulit dijangkau jaringan listrik konvensional. Selain itu, program ini juga selaras dengan komitmen Indonesia untuk meningkatkan bauran energi terbarukan dan menurunkan emisi karbon.
Dengan dukungan penuh dari lintas sektor, proyek PLTS skala desa ini diharapkan menjadi titik awal pemerataan energi nasional sekaligus penopang pertumbuhan ekonomi berbasis desa.