
Kapasitas pembangkit listrik nasional mengalami peningkatan signifikan sepanjang semester I tahun 2025. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa total kapasitas terpasang kini mencapai 105 gigawatt (GW), naik sebesar 4,4 GW dari posisi akhir 2024.
“Listrik yang terpasang sekarang untuk tahun 2025 semester I itu 105 GW. Artinya, selama satu semester ini terpasang 4,4 GW,” ungkap Bahlil dalam Konferensi Pers Capaian Kinerja Semester I Tahun 2025 di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (11/8).
Bahlil menegaskan bahwa penambahan ini berasal dari pembangkit yang telah mencapai tahap operasi komersial atau Commercial Operation Date (COD). Sebagai pembanding, pada tahun 2024 kapasitas terpasang pembangkit nasional tercatat sebesar 100,6 GW.
Energi Terbarukan Tumbuh 15 Persen
Tak hanya pembangkit konvensional, kapasitas pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) juga mengalami pertumbuhan. Pada semester I tahun ini, kapasitas terpasang pembangkit EBT bertambah sebesar 876,5 megawatt (MW)**, meningkat sekitar 15 persen dari tahun sebelumnya.
“Penambahan EBT sebesar 0,6 persen dari total pembangkit nasional, atau jika dibandingkan secara spesifik, meningkat 15 persen dari tahun 2024,” jelas Bahlil.
Pada akhir tahun 2024, kapasitas terpasang pembangkit EBT mencapai 761,9 MW, dan kini secara keseluruhan telah mencapai 15,2 GW, yang setara dengan 14,5 persen dari total kapasitas pembangkit nasional.
Adapun rincian penambahan kapasitas pembangkit EBT selama semester I 2025 meliputi:
PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi): 105,2 MW (Lumut Balai, Ijen, Gunung Salak)
PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air): 492 MW (Merangin)
PLTM (Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro): 8,2 MW (Merangin, Kanzy)
PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya): 233,3 MW (tersebar di seluruh Indonesia)
PLTBm (Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa): 37,8 MW (tersebar di beberapa wilayah)
Kementerian ESDM menilai capaian ini sebagai bukti komitmen pemerintah dalam mendukung transisi energi bersih dan berkelanjutan, sejalan dengan target bauran energi nasional dan komitmen pengurangan emisi karbon.