
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) resmi menetapkan Harga Batu Bara Acuan (HBA) periode pertama Juli 2025. Dalam keputusan terbaru, harga batu bara dengan kalori tinggi 6.322 GAR mengalami lonjakan signifikan menjadi US$ 107,35 per ton, naik dari US$ 98,61 per ton pada periode sebelumnya.
Penetapan ini tertuang dalam Keputusan Menteri ESDM No.217.K/MB.01/MEM.B/2025, yang diteken langsung oleh Menteri ESDM Bahlil Lahadalia pada 30 Juni 2025. Aturan ini mulai berlaku efektif sejak Selasa, 1 Juli 2025.
Kenaikan HBA untuk batu bara kalori tinggi ini mencerminkan penguatan pasar batu bara global, seiring meningkatnya permintaan dari negara-negara mitra ekspor seperti India dan Tiongkok.
Berikut rincian lengkap Harga Batu Bara Acuan periode 1–15 Juli 2025:
Daftar HBA Juli 2025:
- Batu bara (6.322 GAR) – US$ 107,35/ton
(Naik dari US$ 98,61/ton pada akhir Juni)- Total Moisture: 12,26%
- Total Sulphur: 0,66%
- Ash: 7,94%
- Batu bara I (5.300 GAR) – US$ 71,50/ton
(Turun dari US$ 75,64/ton)- Total Moisture: 21,32%
- Total Sulphur: 0,75%
- Ash: 6,04%
- Batu bara II (4.100 GAR) – US$ 49,78/ton
(Turun dari US$ 50,25/ton)- Total Moisture: 35,73%
- Total Sulphur: 0,23%
- Ash: 3,90%
- Batu bara III (3.400 GAR) – US$ 35,87/ton
(Turun dari US$ 36,14/ton)- Total Moisture: 44,30%
- Total Sulphur: 0,24%
- Ash: 3,88%
Kementerian ESDM mencatat, fluktuasi harga dipengaruhi oleh kondisi pasar global, cuaca, hingga regulasi domestik negara-negara pembeli. Harga HBA ini menjadi acuan dalam perhitungan royalti, tarif ekspor, serta kontrak jual beli batu bara.
Kenaikan harga pada kategori batu bara berkualitas tinggi diharapkan berdampak positif terhadap penerimaan negara dan pelaku usaha tambang, meski jenis kalori rendah justru mengalami koreksi harga.