
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sekaligus Ketua Harian Dewan Energi Nasional (DEN), Bahlil Lahadalia, memimpin Sidang Anggota Kedua dan Ketiga DEN Tahun 2025 di Jakarta pada Jumat (18/7). Dalam sidang tersebut, Bahlil menekankan pentingnya Indonesia mencontoh Brasil dalam memanfaatkan potensi energi baru dan terbarukan (EBT), terutama dalam transisi energi menuju Net Zero Emission (NZE) tahun 2060.
Dalam sambutannya, Bahlil menyampaikan kekagumannya terhadap kesuksesan Brasil dalam mengembangkan bioenergi berbasis pertanian. “Mereka pakai tebu, bensinnya itu bisa 100 persen dari etanol. Karena pertaniannya bagus, etanol dan biodieselnya unggul. Kita ini tiap tahun masih impor etanol dan metanol,” ujarnya.
Ia pun mendorong agar wilayah Merauke, yang memiliki potensi lahan pertanian luas, dijadikan proyek percontohan konversi tebu menjadi etanol dan metanol. “Mungkin yang di Merauke ini yang perlu kita push, agar tebunya dikonversi ke etanol dan metanol saja,” tambah Bahlil.
Bahas RPP KEN dan Sinkronisasi Energi Daerah
Sidang DEN kali ini juga membahas sejumlah isu strategis, di antaranya perkembangan Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Kebijakan Energi Nasional (RPP KEN), keselarasan program hilirisasi dengan KEN, serta sinkronisasi perencanaan energi lintas sektor dan daerah.
Disampaikan dalam sidang bahwa RPP KEN masih menunggu proses penetapan. Nantinya, regulasi ini akan menjadi dasar bagi penyusunan kebijakan energi di daerah, termasuk Rencana Umum Energi Daerah (RUED). Untuk mendukung implementasinya, DEN menyiapkan pembinaan teknis bagi 38 provinsi, terutama di wilayah Papua.
“Pendampingan ini penting agar semua daerah bisa menyusun kebijakan energi yang terintegrasi dan sejalan dengan tujuan nasional,” kata Bahlil.
Fokus pada Kemandirian Energi Nasional
Selain itu, sidang juga membahas Indeks Perhitungan Kemandirian Energi Tahun 2024, yang mencakup penilaian indikator, aspek, dan bobot kemandirian energi nasional. Untuk memperkuat kemandirian tersebut, DEN merekomendasikan peningkatan Reserve Replacement Ratio (RRR) melalui eksplorasi sumber daya energi dalam negeri, termasuk migas, LPG, serta pengembangan energi alternatif.
Tak hanya itu, DEN juga menyoroti kebutuhan pendanaan dalam dekarbonisasi sektor energi. Pemerintah didorong mengoptimalkan pembiayaan dari APBN, APBD, dan berbagai sumber nasional maupun internasional demi tercapainya ketahanan dan kemandirian energi.
Usulan Revisi Keppres dan Hadirnya Menteri Terkait
Topik lainnya yang dibahas dalam sidang ini adalah usulan perubahan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 17/P Tahun 2009, menyusul perubahan nomenklatur Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menjadi Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.
Sidang dihadiri oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, perwakilan tetap anggota DEN dari sejumlah kementerian seperti Perhubungan, Keuangan, Perindustrian, dan Lingkungan Hidup, serta Plt. Sekretaris Jenderal DEN Dadan Kusdiana dan seluruh pemangku kepentingan energi nasional.