Semangat mewujudkan kemandirian energi nasional kembali digaungkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, dalam sebuah diskusi terbuka bersama mahasiswa dan aktivis muda di sektor energi. Dalam pertemuan tersebut, Bahlil menegaskan pentingnya peran generasi muda, khususnya Generasi Z, dalam melanjutkan estafet kepemimpinan menuju kemandirian energi Indonesia.
Menurut Bahlil, pemerintah telah menetapkan kemandirian energi sebagai prioritas nasional dan mulai menjalankan berbagai kebijakan konkret. Salah satu langkah strategis yang telah diterapkan sejak 1 Januari 2025 adalah penggunaan biodiesel 40 persen (B40) yang dicampur ke dalam solar. “Tujuannya adalah agar CPO (Crude Palm Oil) dalam negeri bisa dikonversi menjadi solar,” ujarnya.
Lebih lanjut, pemerintah menargetkan peningkatan komposisi campuran menjadi 50 persen (B50) dalam waktu dekat. Selain biodiesel, Bahlil juga mengungkapkan rencana pemerintah untuk mencampurkan 10 persen bioetanol (E10) ke dalam setiap liter bensin guna mengurangi ketergantungan terhadap impor bahan bakar.
“Kalau bensin ini, 60 persen konsumsi kita masih impor. Maka ke depan kita akan dorong mandatori E10. Presiden sudah menyetujui,” jelas Bahlil, seraya menambahkan bahwa langkah ini sekaligus mendukung transisi menuju energi yang lebih bersih dan ramah lingkungan.
Dari sisi pembiayaan, pemerintah menegaskan bahwa sebagian besar proyek energi ini akan dibiayai lewat kerja sama antara BUMN dan swasta, sehingga beban terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dapat diminimalkan. “Kita mengerjakan ini tidak memakai dana APBN, sedikit sekali. Kita akan pakai kolaborasi dengan swasta,” katanya.
Pemerintah juga tengah menyiapkan pembangunan pembangkit energi terbarukan berskala besar, termasuk proyek panel surya sebesar 80 gigawatt (GW) yang akan digarap oleh PT PLN (Persero) bersama para investor. Di sisi lain, PT Pertamina (Persero) juga didorong untuk meningkatkan lifting migas dan membangun kilang sebagai bagian dari upaya memperkuat ketahanan energi nasional.
Diskusi ini juga menjadi ajang evaluasi sejauh mana pemahaman dan kepedulian generasi muda terhadap peta jalan energi nasional. Di akhir pertemuan, Bahlil memberikan beasiswa dan rekomendasi kepada mahasiswa yang menunjukkan antusiasme tinggi terhadap isu energi.
Dengan kolaborasi lintas sektor dan semangat generasi muda, pemerintah berharap transisi energi menuju kemandirian nasional bisa tercapai lebih cepat dan berkelanjutan.

