
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyampaikan pencapaian kinerja sektor ESDM selama tahun 2024 dalam konferensi pers pada Senin (3/2/2025).
Capaian ini menjadi wujud dukungan Kementerian ESDM terhadap program prioritas Presiden RI Prabowo Subianto, terutama dalam mencapai ketahanan dan swasembada energi.
Sepanjang 2024, Kementerian ESDM mencatatkan realisasi investasi sebesar USD32,3 miliar atau sekitar Rp515 triliun, naik dari USD29,9 miliar pada 2023.
Subsektor minyak dan gas bumi (migas) menyumbang porsi terbesar, diikuti oleh minerba, ketenagalistrikan, dan energi baru terbarukan (EBT).
“Akumulasi investasi di sektor ESDM terus meningkat sebagai upaya mendorong lifting migas dan mendukung kedaulatan energi,” ujar Bahlil.
Selain itu, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sektor ESDM melampaui target hingga 115%, dengan realisasi mencapai Rp269,5 triliun.
Capaian ini terdiri dari PNBP migas sebesar Rp110,9 triliun, minerba Rp140,5 triliun, EBTKE Rp2,8 triliun, dan lainnya Rp15,4 triliun.
Perluasan Akses Energi
Pemerintah juga mencatat peningkatan akses energi melalui program BBM Satu Harga yang telah menjangkau 583 lokasi di seluruh Indonesia. Mayoritas lokasi berada di luar Pulau Jawa, mencerminkan komitmen Indonesia sentris.
Lifting migas mencapai 1.606,4 mboepd, dengan minyak bumi sebesar 579,7 mbopd dan gas bumi 5.481 mmscfd.
Pemanfaatan gas bumi domestik juga meningkat, mencapai 67% dari total produksi nasional.
Produksi batubara nasional mencapai 836 juta ton, dengan Domestic Market Obligation (DMO) sebesar 233 juta ton untuk kebutuhan domestik.
“Indonesia menyuplai hingga 35% dari kebutuhan batubara dunia, memperkuat posisi strategis Indonesia di pasar global,” kata Bahlil.
Energi Bersih dan Penurunan Emisi
Dalam upaya mendukung transisi energi, Kementerian ESDM mencatat produksi biodiesel tahun 2024 mencapai 13,15 juta kiloliter, melampaui target 11,3 juta kiloliter.
Program ini menghasilkan penghematan devisa USD9,33 miliar atau Rp147,5 triliun dan menyerap tenaga kerja hingga dua juta orang.
Untuk tahun 2025, program biodiesel ditingkatkan menjadi B40, dengan target pengurangan impor solar dan peningkatan nilai tambah CPO.
Sementara itu, penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sektor energi mencapai 147,61 juta ton CO2 pada 2024, melampaui target 142 juta ton CO2.
“Ini adalah langkah strategis menuju Net Zero Emission pada 2060,” ujar Bahlil.
Tantangan dan Optimisme ke Depan
Kementerian ESDM optimistis bahwa dengan kolaborasi lintas sektor dan penguatan kebijakan, capaian positif ini dapat terus dipertahankan.
Konsumsi listrik per kapita telah mencapai 1.411 kWh pada 2024, dengan target 1.439 kWh pada 2025.
“Dengan upaya berkelanjutan, kami yakin sektor ESDM dapat terus menjadi pilar utama dalam mendukung kedaulatan energi dan pembangunan Indonesia,” tutup Bahlil.