
Pemerintah terus mendorong optimalisasi teknologi untuk meningkatkan efektivitas aktivitas pertambangan batubara di Indonesia.
Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara Kementerian ESDM, Tri Winarno, mengungkapkan langkah ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi sektor pertambangan serta meningkatkan kontribusi mineral batubara dalam memajukan perekonomian nasional.
Menurut Tri Winarno, penggunaan teknologi modern seperti machine learning dan kecerdasan buatan (AI) telah diterapkan untuk pengawasan terpadu dalam usaha pertambangan mineral dan batubara.
Teknologi ini dimanfaatkan dalam pengolahan citra dan data geospasial guna mendeteksi potensi pelanggaran dan memungkinkan perbaikan dilakukan secara cepat dan akurat.
“Kombinasi media digital dalam pengawasan terpadu membantu meningkatkan efektivitas pengelolaan tambang. Dengan langkah ini, pemerintah bisa segera melakukan perbaikan jika ada hal yang tidak sesuai,” ujar Tri Winarno.
Menjawab Tantangan Energy Trilemma
Tri Winarno menjelaskan bahwa Indonesia memiliki sumber daya batubara sebesar 143,7 miliar ton dengan cadangan mencapai 38,8 miliar ton.
Pemanfaatan batubara ini menjadi bagian dari upaya menjawab tantangan energy trilemma, yakni ketahanan energi, keterjangkauan energi, dan keberlanjutan energi.
Meski sering dianggap sebagai sumber energi kotor, batubara tetap menjadi salah satu sumber energi yang terjangkau dan mampu mencukupi kebutuhan masyarakat.
Namun, pemerintah menyadari pentingnya mengurangi dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh penggunaan batubara.
Komitmen Terhadap Emisi Karbon Rendah
Sebagai bagian dari komitmen Indonesia untuk menekan emisi karbon, pemerintah kini mengembangkan dan menerapkan clean coal technology.
Teknologi ini dirancang untuk meminimalkan emisi karbon dari pembakaran batubara, sehingga tetap sejalan dengan target pembangunan berkelanjutan dan transisi energi.
“Penggunaan teknologi bersih pada batubara adalah langkah nyata pemerintah dalam memenuhi amanat energi rendah emisi karbon, sembari tetap mempertahankan akses energi yang terjangkau bagi masyarakat,” jelasnya.
Dengan optimalisasi teknologi dan pengawasan yang ketat, pemerintah berharap sektor pertambangan batubara dapat berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian nasional sekaligus mendukung keberlanjutan lingkungan.