Harga batu bara kembali menguat pada perdagangan Kamis (16/10/2025), menyentuh level US$108,4 per ton, naik 0,37% dari hari sebelumnya. Penguatan ini melanjutkan tren positif selama dua hari terakhir dengan kenaikan total 2,35%, sekaligus menjadi harga penutupan tertinggi sepanjang Oktober.
Kabar baik datang dari China, konsumen batu bara terbesar dunia, yang mendorong sentimen positif pasar. Harga batu bara termal impor di China terus naik mengikuti tren harga domestik, didorong oleh ekspektasi permintaan kuat pada kuartal keempat dan lonjakan tarif angkutan laut yang makin mahal.
Meski tarif pengiriman naik, para pembeli masih mampu menerima harga impor yang tinggi karena persaingan ketat dengan batu bara domestik di China. Kesenjangan harga antara batubara impor dan lokal menjadi faktor pendorong impor tetap kuat.
Pengawasan Ketat dan Cuaca Tak Menentu Jadi Faktor Penting
Selain itu, pengawasan ketat pemerintah China terhadap operasi penambangan membuat pasokan semakin terbatas. Menurut Bloomberg Intelligence, kebijakan inspeksi keselamatan yang intensif menjadi alasan harga batu bara terangkat, sekaligus mencegah produksi berlebih dan kecelakaan tambang.
Mendekati Sidang Pleno Keempat Partai Komunis China di Beijing, industri batubara dalam kondisi siaga penuh, menghindari insiden yang bisa mengganggu agenda kebijakan pemerintah.
Mulai November, inspeksi nasional tahunan akan dilakukan secara ketat lintas industri, khususnya di provinsi Shanxi yang menjadi pusat tambang batubara dan sedang mendapat sorotan karena catatan keselamatannya.
Banjir dan Cuaca Ekstrem Picu Kekhawatiran Pasokan dan Permintaan
Namun, ada kekhawatiran pasokan karena banjir yang melanda wilayah tambang utama Shanxi dan Shaanxi berpotensi menekan produksi beberapa bulan ke depan.
Di sisi lain, pasokan tenaga air yang melimpah akibat curah hujan tinggi bisa menurunkan kebutuhan batu bara. Perlambatan ekonomi juga ikut menahan konsumsi energi fosil ini.
Tapi, pola cuaca yang tidak biasa juga menciptakan lonjakan permintaan: suhu panas di wilayah tengah dan timur China meningkatkan penggunaan AC, sementara hujan dingin di utara memaksa kota-kota menyalakan pemanas lebih awal, berpotensi mendorong konsumsi batu bara.
Outlook Harga Batu Bara
Berbagai faktor yang berkelindan ini membuat harga batu bara diprediksi akan terus bergerak naik meski volatilitas makin tinggi dan sulit diprediksi secara tepat.
Pasar kini sangat menanti perkembangan kebijakan dan kondisi cuaca yang akan menentukan langkah berikutnya.

