
Dalam rangka memperingati Hari Jadi Pertambangan dan Energi ke-80, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menunjukkan aksi nyata kepedulian sosial dengan menggelar kegiatan donor darah, bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI).
Aksi kemanusiaan ini mendapat sambutan luar biasa dari para pegawai. Tercatat sebanyak 1.120 pegawai mendaftar, dan 895 di antaranya berhasil menjadi pendonor yang menyumbangkan darah mereka untuk sesama.
Menurut Plt. Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM, Hariyanto, kegiatan ini bukan hanya rutinitas perayaan, melainkan bentuk nyata dari empati sosial.
“Donor darah memberikan manfaat ganda. Selain menjaga kesehatan pendonor, ini adalah wujud nyata kepedulian kita kepada sesama. Semoga semangat berbagi ini terus tumbuh di lingkungan Kementerian ESDM,” ujar Hariyanto dalam keterangan resmi di Jakarta, Sabtu (27/9).
Senada dengan itu, Penanggung Jawab Donor Darah Sekretariat Jenderal, dr. Reni Fibriani, juga mengungkapkan berbagai manfaat medis dari donor darah. Mulai dari deteksi dini masalah kesehatan, hingga pencegahan penumpukan zat besi (hemokromatosis) yang bisa membahayakan organ vital seperti jantung dan hati.
“Bagi pria, donor darah sangat dianjurkan untuk menyeimbangkan kadar darah karena tidak mengalami menstruasi. Selain itu, proses ini juga merangsang pembentukan sel darah baru yang lebih sehat,” jelas dr. Reni.
Tak hanya manfaat fisik, donor darah juga membawa efek psikologis positif, seperti rasa bahagia, puas, dan semangat baru karena telah membantu sesama.
“Donor darah itu seperti detoks alami, membuat tubuh lebih seimbang dan hati lebih ringan. Orang yang rutin melakukannya biasanya merasa lebih sehat dan bersemangat,” tambahnya.
Menariknya, kegiatan donor darah di lingkungan Kementerian ESDM bukan hanya digelar saat momen peringatan saja. Kegiatan ini juga rutin dilaksanakan setiap bulan, sebagai bentuk komitmen berkelanjutan untuk menjaga kesehatan pegawai sekaligus mendukung ketersediaan darah nasional.
Langkah ini menjadi contoh nyata bahwa instansi pemerintah bisa punya kontribusi langsung untuk kemanusiaan, tidak hanya lewat kebijakan, tapi juga aksi nyata