
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meluncurkan publikasi Handbook of Energy & Economic Statistics of Indonesia (HEESI) 2024, dalam sebuah acara diseminasi yang digelar di Jakarta, Selasa (22/7). Kegiatan ini bertujuan untuk menyosialisasikan penyajian data terkini sektor energi yang terangkum secara komprehensif dalam buku HEESI 2024.
Acara tersebut menjadi langkah strategis Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) ESDM dalam menyediakan informasi statistik energi yang akurat, terpadu, dan mudah diakses oleh seluruh pemangku kepentingan, mulai dari pembuat kebijakan, akademisi, pelaku usaha, hingga masyarakat umum.
Energi untuk Rakyat, Data untuk Kemajuan
Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, dalam sambutannya menekankan pentingnya pengelolaan energi yang berkelanjutan dan berbasis data. Ia menyatakan bahwa pemanfaatan sumber daya energi harus memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat Indonesia.
“Untuk itu, kami menghadirkan data yang mutakhir dan akuntabel melalui publikasi HEESI 2024,” ujar Dadan.
Dadan juga menyoroti kondisi perekonomian global yang mengalami perlambatan pada 2024. Namun di tengah tantangan tersebut, Indonesia tetap menunjukkan ketahanan dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,03% dan pendapatan per kapita mencapai Rp78,61 juta per tahun.
Konsumsi Energi Tumbuh, Bauran Masih Didominasi Batubara
Seiring dengan pertumbuhan ekonomi, pasokan energi nasional juga mencatatkan kenaikan sebesar 7,46% pada 2024. Bauran energi primer Indonesia masih didominasi oleh batubara sebesar 40,37%, diikuti minyak bumi (28,82%), gas bumi (16,17%), dan Energi Baru Terbarukan (EBT) sebesar 14,65%. Pemerintah menargetkan bauran EBT dapat mencapai 23% pada tahun 2025.
Dadan menambahkan, elastisitas energi Indonesia saat ini berada di angka 1,4. “Angka ini menunjukkan bahwa pertumbuhan konsumsi energi lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi. Kita masih punya ruang untuk memperbaikinya agar lebih efisien dan kompetitif secara regional,” jelasnya.
Industri Jadi Konsumen Energi Terbesar
Dari sisi permintaan, sektor industri menjadi pengguna energi terbesar dengan porsi 45,94%, disusul transportasi (36,11%), rumah tangga (12,58%), sektor komersial (4,47%), dan lainnya (0,90%). Kebutuhan tinggi dari sektor industri ini banyak diserap oleh konsumsi batubara dan gas bumi.
HEESI 2024: Referensi Strategis Kebijakan Energi
Dengan meningkatnya kebutuhan energi, kehadiran data yang akurat dan tepat waktu menjadi kunci dalam perumusan kebijakan energi nasional. Pemerintah pun menyambut baik segala bentuk inovasi dan inisiatif dalam penyediaan data dan informasi energi.
“HEESI 2024 diharapkan menjadi referensi utama dan terpercaya bagi semua pihak dalam mendukung transisi energi, investasi, dan pembangunan berkelanjutan,” tutup Dadan.
Publikasi Handbook of Energy & Economic Statistics of Indonesia (HEESI) 2024 sudah dapat diakses dan diunduh secara gratis melalui laman resmi Kementerian ESDM.