
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan bahwa insiden kebakaran yang terjadi di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Labuhan Angin Unit 1, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, tidak berdampak pada pasokan listrik di wilayah Sumatera Bagian Utara (Sumbagut).
Kebakaran terjadi pada Kamis malam, 8 Mei 2024, sekitar pukul 21.40 WIB. Berdasarkan laporan dari PT PLN Indonesia Power, penyebab kebakaran diduga kuat akibat sambaran petir dengan intensitas tinggi yang memicu ledakan lokal di salah satu bagian fasilitas pembangkit.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, Jisman Hutajulu, menyatakan bahwa Kementerian ESDM telah menurunkan Tim Inspektur Ketenagalistrikan untuk melakukan investigasi menyeluruh. Langkah ini diambil sebagai bentuk antisipasi agar kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari.
“Kami menurunkan Tim Inspektur Ketenagalistrikan untuk melakukan investigasi agar kejadian serupa tidak terulang kembali,” ujar Jisman di Jakarta.
Api berhasil dipadamkan kurang dari dua jam sejak kejadian berkat tanggapan cepat tim lapangan. Tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam insiden ini, dan seluruh personel dilaporkan selamat.
Meskipun PLTU Unit 1 harus dipadamkan, pasokan listrik untuk wilayah Sumbagut tetap berjalan normal. Hanya pasokan daya cadangan yang berkurang sebesar 70 MW. Prosedur tanggap darurat dinyatakan berjalan efektif dan sigap.
Saat ini, proses pembersihan area terdampak dan pemeriksaan menyeluruh oleh tim teknis tengah dilakukan. Pemeriksaan meliputi seluruh sistem utama seperti boiler, turbin, generator, serta sistem kontrol dan proteksi.
PLN Indonesia Power juga telah menyiapkan rencana pemulihan operasional bertahap, termasuk pengujian sistem, penggantian komponen yang terdampak, dan verifikasi akhir oleh pihak independen.
Operasional unit diperkirakan dapat kembali berjalan dalam beberapa minggu ke depan, tergantung hasil evaluasi teknis dan aspek keselamatan.
PLTU Labuhan Angin sendiri berada di bawah pengelolaan PT PLN Indonesia Power Services, anak perusahaan dari PT PLN Indonesia Power, dan telah menjadi penopang kelistrikan wilayah utara Sumatera selama 15 tahun dengan kapasitas 2×115 MW.